KATA PENGANTAR
Segala puji bagi
Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya dalam menyelesaikan makalah ini. Tanpa
pertolongan-Nya mungkin penulis tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini
disusun agar pembaca dapat
mengetahui informasi tentang “Teknologi
Tepat Guna” dengan objek “Pengolahan
Limbah Industri Rumah Tangga”. Dalam penulisan karya ini penulis banyak
menemui rintangan. Baik itu yang datang dari diri penulis maupun yang datang
dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing yang telah banyak membantu penulis
agar dapat menyelesaikan makalah ini. Dan juga berbagai pihak yang membantu
tersukseskannya penulisan makalah.
Semoga makalah
ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah
ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis mohon untuk saran dan kritiknya
yang membangun terutama dari Bapak Djarot, selaku pembimbing. Terima kasih
Depok, 23 Mei 2017
Danil Ath Thariq
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Di era modern ini
banyak sekali komponen-komponen dari manusia dan kehidupannya yang menghasilkan
limbah. Dan yang menjadi faktor penyokong kerusakan lingkungan selain dari
limbah pabrik limbah rumah tangga juga berpengaruh besar. Dapat di katakan
bahwa di seluruh belahan dunia ini terdapat berjuta-juta bahkan lebih rumah
tangga manusia. Ditarik garis kesinambungan bahwa manusia bumi adalah penghasil
limbah.
Di sisi lain maraknya efisiensi dari “Teknologi Tepat Guna” yang berbiaya
rendah dan membutuhkan sedikit pemeliharaan , sepertinya dapat menjadi senter
penerang untuk sedikit mengatasi permasalahan limbah rumah tangga tersebut.
Untuk deksripsi tentang “bagaimana” dan “seperti apa”
tentang teknologi tepat guna dalam pengolahan limbah rumah tangga, mungkin
keterangannya dapat disimak di bab 2; pembahasan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah teknologi tepat guna itu?
2. Bagaimanakah ciri-ciri teknologi tepat guna?
3. Apakah limbah rumah tangga itu?
4. Bagaimanakah penerapan teknologi tepat guna
dalam pengolahan limbah rumah tangga?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami makna dari teknologi tepat
guna.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri dari teknologi
tepat guna.
3. Untuk mengetahui definisi dari limbah rumah
tangga.
4. Untuk mengetahui penerapan teknologi tepat
guna dalam pengolahan limbah rumah tangga.
5. Pembaca diharapkan dapat mengaplikasikan
teknologi tepat guna ini dalam kehidupan.
1.4 Manfaat Penulisan


BAB 2
PEMBAHASAN
.1
Teknologi Tepat Guna
Teknologi tepat guna adalah teknologi yang
dirancang bagi suatu masyarakat tertentu agar dapat disesuaikan dengan
aspek-aspek lingkungan, keetisan, kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi
masyarakat yang bersangkutan. Dari tujuan yang dikehendaki, teknologi tepat
guna haruslah menerapkan metode yang hemat sumber daya, mudah dirawat, dan
berdampak polutif minimalis dibandingkan dengan teknologi arus utama, yang pada
umumnya beremisi banyak limbah dan mencemari lingkungan.
Istilah "Teknologi
Tepat Guna" mulai muncul menyusul krisis minyak 1973 dan pergerakan
lingkungan pada dasawarsa 1970-an. Istilah ini biasanya diterapkan untuk
menjelaskan teknologi sederhana yang dianggap cocok bagi negara-negara berkembang atau kawasan perdesaan yang kurang berkembang di negara-negara industri maju. Bentuk
dari "Teknologi Tepat Guna"
ini biasanya lebih bercirikan solusi "padat karya" daripada "padat modal". Kendati perangkat hemat pekerja juga digunakan, ia bukan berarti
berbiaya tinggi atau mahal ongkos perawatan. Pada pelaksanaannya, teknologi
tepat guna seringkali dijelaskan sebagai penggunaan teknologi paling sederhana
yang dapat mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif di suatu tempat
tertentu. Di negara maju,
istilah “Teknologi Tepat Guna” memiliki arti yang berlainan,
seringkali merujuk pada teknik atau rekayasa yang berpandangan istimewa
terhadap ranting-ranting sosial dan lingkungan.
Teknologi tepat guna memiliki ketentuan :
·
Apabila teknologi itu sebanyak mungkin mempergunakan sumber-sumber
yang tersedia banyak di suatu tempat.
·
Apabila
teknologi itu sebanyak mungkin mempergunakan sumber-sumber yang terdapat
sedikit disuatu tempat.
·
Apabila
teknologi itu dapat sesuai dengan keadaan ekonomi dan sosial masyarakat
setempat, dan
·
Apabila teknologi itu membantu
memecahkan persoalan/masalah yang sebenarnya, bukan teknologi yang hanya bersemayam dikepala
perencananya.
Suatu yang harus diperhatikan bahwa,
masalah-masalah pembangunan boleh jadi memerlukan pemecahan yang unik dan khas,
jadi teknologi-teknologi tersebut tidak perlu dipindahkan ke negara-negara atau
kedaerah lain dengan masalah serupa. Apa yang sesuai disuatu tempat mungkin
saja tidak cocok di lain tempat.
Oleh karena itu tujuan Teknologi Tepat Guna
adalah melihat pemecahan-pemecahan terhadap
masalah-masalah tertentu dan menganjurkan mengapa hal itu “sesuai”.
.2
Ciri – Ciri Teknologi Tepat Guna
Sebagaimana telah dikemukakan pada kriteria dan syarat dan
kesesuaian Teknologi Tepat Guna, dapat dikemukakan ciri-ciri yang cukup menggambarkan Teknologi Tepat
Guna (walaupun tidak berarti sebagai batasan) adalah sebagai berikut:
·
Perbaikan
teknologi tradisional yang selama ini menjadi tulang punggung pertanian,
industri, pengubah energi, transprtasi, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
di pedesaan.
·
Biaya
investasi cukup rendah/relatif murah.
·
Teknis
cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara dan didukung oleh keterampilan
setempat.
·
Masyarakat mengenal dan mampu
mengatasi lingkungannya.
·
Cara
pendayagunaan sumber-sumber setempat termasuk sumber alam/energi/bahan secara
lebih baik/optimal, dan
·
Alat mandiri masyarakat dan mengurangi
ketergantungan kepada “pihak luar” (self-realiance motivated).
.3
Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga
adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas
industri rumah tangga dan kotoranmanusia. Limbah merupakan buangan/bekas yang
berbentuk cair, gas dan padat. Dalam air limbah terdapat bahan kimia sukar
untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat memberi kehidupan
bagi kuman-kuman penyebab penyakit disentri, tipus, kolera dsb. Air limbah
tersebut harus diolah agar tidak mencemari dan tidak membahayakan kesehatan
lingkungan. Air limbah harus dikelola untuk mengurangi pencemaran.
2.
4 TTG à
Pengolahan Limbah Rumah Tangga.
Industri rumah tangga seperti industri tempe, tahu, rumah makan, dan
lain-lain perlu dikelola. Limbah dari industri rumah tangga tersebut
menimbulkan bau yang tidak enak dan mengganggu lingkungan sekitarnya. Salah
satu cara mengelola limbah rumah tangga adalah dengan membuat 3 bak. Ketiga bak
tersebut digunakan sebagai tempat pengendapan limbah secara bertahap. Dengan
demikian air limbah yang keluar dari bak terakhir sudah tidak membahayakan
lagi.
§
BAHAN
1. Batu bata
2. Semen
3. Pipa pralon
4. Lem
5. Pasir
6. Lempengan besi
1. Batu bata
2. Semen
3. Pipa pralon
4. Lem
5. Pasir
6. Lempengan besi
§
PERALATAN
1. Gergaji
2. Cetok
1. Gergaji
2. Cetok
3. Cangkul
4. Parang
5. Besi runcing
6. Ember
7. Skop
8. Meteran
4. Parang
5. Besi runcing
6. Ember
7. Skop
8. Meteran
§ PEMBUATAN
Buat bak sebanyak 3
buah dari batu bata dengan campuran pasir dan semen. Kemiringan saluran harus
diperhitungkan. Usahakan jangan sampai ada benda pada air limbah, sebab apabila
ada akan menempel dan menyumbat saluran. Antara bak satu dengan lainnya
dihubungkan pipa pralon, antara satu dengan yang lain letaknya lebih rendah. Susunan
dan sifat air limbah yang berasal dari limbah industri rumah tangga tergantung
pada macam dan jenisnya, industri. Air limbah dapat berupa limbah dari pabrik
susu, rumah makan, pemotongan hewan, pabrik tahu, pabrik tempe, dsb. Kotoran
air limbah yang masuk ke bak I, akan mengapung. Pada bagian bawah limbah
melalui pipa akan terus mengalir ke bak II. Lemak akan tertinggal dan akan
menempel pad dinding. Untuk mengambil lemak perlu diserok. Dalam Bak II limbah
akan mengalami pengendapan, terus ke bak III begitu juga. Dari pipa pralon pada
bak III air limbah akan keluar dan sudah tidak membahayakan lagi. Untuk membawa
lumpur diperlukan kecepatan 0.1m/detik dan untuk membawa pasir kasar perlu
kecepatan 0,2m/detik. Cara pembuatannya dapat dilihat Gambar di bawah ini.

Gambar 1. Denah bak pengendap ideal berbentuk persegi panjang

Gambar 2. Bak limbah industri
§ PENGGUNAAN
1. Untuk membuang limbah industri rumah tangga.
2. Untuk membuang kotoran-kotoran yang bersifat cair.
1. Untuk membuang limbah industri rumah tangga.
2. Untuk membuang kotoran-kotoran yang bersifat cair.
§ PEMELIHARAAN
1. Bak hendaknya sering dibersihkan agar kotorannya tidak mengganggu saluran
2. Perlu di kontrol saluran-salurannya untuk menghindari kemacetan.
3. Jangan membuang limbah berupa padat seperti : kain, kertas, daun-daun, plastik, kerikil, dsb.
1. Bak hendaknya sering dibersihkan agar kotorannya tidak mengganggu saluran
2. Perlu di kontrol saluran-salurannya untuk menghindari kemacetan.
3. Jangan membuang limbah berupa padat seperti : kain, kertas, daun-daun, plastik, kerikil, dsb.
§ KEUNTUNGAN
Membuatnya lebih sederhana, bahan-bahannya mudah didapat.
§ KERUGIAN
Apabila kurang dikontrol akan sering macet, sehingga air akan keluar ke
atas dan mengganggu lingkungan sekitarnya.
Catatan
lain-lain : Periksalah secara
berkala apakah lemaknya yang menempel sudah banyak dan perlu dibersihkan atau
apakah ada yang rusak.
BAB 3
PENUTUP

Limbah
rumah tangga adalah faktor penyumbang yang cukup besar terhadap kerusakan
lingkungan. Oleh karena itu sehubungan dengan adanya efisiensi dari teknologi
cepat guna. Maka diadakannya inisiatif untuk melakukan pengolahan terhadap
limbah rumah tangga itu sendiri.

1. Manusia lebih menjaga, mencintai, dan
melestarikan alamnya dari berbagai hal yang sekiranya dapat menyebabkan
kerusakan.
2. Manusia lebih menggali potensi akan efisiensi
penggunaan teknologi tepat guna.
3. Manusia saling bahu membahu menjaga lingkungan
dan sekiranya dapat memanfaatkan hal-hal yang kiranya dapat digunakan sebagai
teknologi tepat guna.
DAFTAR PUSTAKA
Sugiharto. Dasar-dasar pengelolaan air limbah. Jakarta : UI press, 1987.
Sumber: http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/1961174-teknologi-tepat-guna/#ixzz1wL9MAFR5, http://www.wikipedia.com.