Rabu, 22 November 2017

Teknologi Tepat Guna Pengolahan Limbah Industri Kecil


KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya dalam menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penulis tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui informasi tentang “Teknologi Tepat Guna” dengan objek “Pengolahan Limbah Industri Rumah Tangga”. Dalam penulisan karya ini penulis banyak menemui rintangan. Baik itu yang datang dari diri penulis maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing yang telah banyak membantu penulis agar dapat menyelesaikan makalah ini. Dan juga berbagai pihak yang membantu tersukseskannya penulisan makalah.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis mohon untuk saran dan kritiknya yang membangun terutama dari Bapak Djarot, selaku pembimbing. Terima kasih

Depok, 23 Mei 2017


Danil Ath Thariq







BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar  Belakang Masalah

Di era modern ini banyak sekali komponen-komponen dari manusia dan kehidupannya yang menghasilkan limbah. Dan yang menjadi faktor penyokong kerusakan lingkungan selain dari limbah pabrik limbah rumah tangga juga berpengaruh besar. Dapat di katakan bahwa di seluruh belahan dunia ini terdapat berjuta-juta bahkan lebih rumah tangga manusia. Ditarik garis kesinambungan bahwa manusia bumi adalah penghasil limbah.

Di sisi lain maraknya efisiensi dari “Teknologi Tepat Guna” yang berbiaya rendah dan membutuhkan sedikit pemeliharaan , sepertinya dapat menjadi senter penerang untuk sedikit mengatasi permasalahan limbah rumah tangga tersebut.
Untuk deksripsi tentang “bagaimana” dan “seperti apa” tentang teknologi tepat guna dalam pengolahan limbah rumah tangga, mungkin keterangannya dapat disimak di bab 2; pembahasan.

1.2 Rumusan Masalah
1.      Apakah teknologi tepat guna itu?
2.      Bagaimanakah ciri-ciri teknologi tepat guna?
3.      Apakah limbah rumah tangga itu?
4.      Bagaimanakah penerapan teknologi tepat guna dalam pengolahan limbah rumah tangga?

1.3 Tujuan Penulisan
1.      Untuk memahami makna dari teknologi tepat guna.
2.      Untuk mengetahui ciri-ciri dari teknologi tepat guna.
3.      Untuk mengetahui definisi dari limbah rumah tangga.
4.      Untuk mengetahui penerapan teknologi tepat guna dalam pengolahan limbah rumah tangga.
5.      Pembaca diharapkan dapat mengaplikasikan teknologi tepat guna ini dalam kehidupan.


1.4 Manfaat Penulisan
*      Sebagai sarana pengetahuan terhadap pembaca tentang tepat guna.
*      Sebagai petunjuk bagi pembaca untuk mengadakan pengolahan terhadap limbah rumah tangga.
BAB 2
PEMBAHASAN
.1        Teknologi Tepat Guna
Teknologi tepat guna adalah teknologi yang dirancang bagi suatu masyarakat tertentu agar dapat disesuaikan dengan aspek-aspek lingkungan, keetisan, kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi masyarakat yang bersangkutan. Dari tujuan yang dikehendaki, teknologi tepat guna haruslah menerapkan metode yang hemat sumber daya, mudah dirawat, dan berdampak polutif minimalis dibandingkan dengan teknologi arus utama, yang pada umumnya beremisi banyak limbah dan mencemari lingkungan.
Istilah "Teknologi Tepat Guna" mulai muncul menyusul krisis minyak 1973 dan pergerakan lingkungan pada dasawarsa 1970-an. Istilah ini biasanya diterapkan untuk menjelaskan teknologi sederhana yang dianggap cocok bagi negara-negara berkembang atau kawasan perdesaan yang kurang berkembang di negara-negara industri maju. Bentuk dari "Teknologi Tepat Guna" ini biasanya lebih bercirikan solusi "padat karya" daripada "padat modal". Kendati perangkat hemat pekerja juga digunakan, ia bukan berarti berbiaya tinggi atau mahal ongkos perawatan. Pada pelaksanaannya, teknologi tepat guna seringkali dijelaskan sebagai penggunaan teknologi paling sederhana yang dapat mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif di suatu tempat tertentu. Di negara maju, istilah Teknologi Tepat Guna memiliki arti yang berlainan, seringkali merujuk pada teknik atau rekayasa yang berpandangan istimewa terhadap ranting-ranting sosial dan lingkungan.
Teknologi tepat guna memiliki ketentuan :
·         Apabila teknologi itu sebanyak mungkin mempergunakan sumber-sumber yang tersedia banyak di suatu tempat.
·         Apabila teknologi itu sebanyak mungkin mempergunakan sumber-sumber yang terdapat sedikit disuatu tempat.
·         Apabila teknologi itu dapat sesuai dengan keadaan ekonomi dan sosial masyarakat setempat, dan
·         Apabila teknologi itu membantu memecahkan persoalan/masalah yang sebenarnya, bukan teknologi yang hanya bersemayam dikepala perencananya.
Suatu yang harus diperhatikan bahwa, masalah-masalah pembangunan boleh jadi memerlukan pemecahan yang unik dan khas, jadi teknologi-teknologi tersebut tidak perlu dipindahkan ke negara-negara atau kedaerah lain dengan masalah serupa. Apa yang sesuai disuatu tempat mungkin saja tidak cocok di lain tempat.
Oleh karena itu tujuan Teknologi Tepat Guna adalah melihat pemecahan-pemecahan terhadap masalah-masalah tertentu dan menganjurkan mengapa hal itu “sesuai”.
.2        Ciri – Ciri Teknologi Tepat Guna
Sebagaimana telah dikemukakan pada kriteria dan syarat dan kesesuaian Teknologi Tepat Guna, dapat dikemukakan ciri-ciri yang cukup menggambarkan Teknologi Tepat Guna (walaupun tidak berarti sebagai batasan) adalah sebagai berikut:
·         Perbaikan teknologi tradisional yang selama ini menjadi tulang punggung pertanian, industri, pengubah energi, transprtasi, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di pedesaan.
·         Biaya investasi cukup rendah/relatif murah.
·         Teknis cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara dan didukung oleh keterampilan setempat.
·         Masyarakat mengenal dan mampu mengatasi lingkungannya.
·         Cara pendayagunaan sumber-sumber setempat termasuk sumber alam/energi/bahan secara lebih baik/optimal, dan
·         Alat mandiri masyarakat dan mengurangi ketergantungan kepada “pihak luar” (self-realiance motivated).
.3        Limbah Rumah Tangga

Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoranmanusia. Limbah merupakan buangan/bekas yang berbentuk cair, gas dan padat. Dalam air limbah terdapat bahan kimia sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit disentri, tipus, kolera dsb. Air limbah tersebut harus diolah agar tidak mencemari dan tidak membahayakan kesehatan lingkungan. Air limbah harus dikelola untuk mengurangi pencemaran.

2. 4  TTG à Pengolahan Limbah Rumah Tangga.

Industri rumah tangga seperti industri tempe, tahu, rumah makan, dan lain-lain perlu dikelola. Limbah dari industri rumah tangga tersebut menimbulkan bau yang tidak enak dan mengganggu lingkungan sekitarnya. Salah satu cara mengelola limbah rumah tangga adalah dengan membuat 3 bak. Ketiga bak tersebut digunakan sebagai tempat pengendapan limbah secara bertahap. Dengan demikian air limbah yang keluar dari bak terakhir sudah tidak membahayakan lagi.

§  BAHAN
1. Batu bata
2. Semen
3. Pipa pralon
4. Lem
5. Pasir
6. Lempengan besi

§  PERALATAN
1. Gergaji
2. Cetok
3. Cangkul
4. Parang
5. Besi runcing
6. Ember
7. Skop
8. Meteran

§  PEMBUATAN

Buat bak sebanyak 3 buah dari batu bata dengan campuran pasir dan semen. Kemiringan saluran harus diperhitungkan. Usahakan jangan sampai ada benda pada air limbah, sebab apabila ada akan menempel dan menyumbat saluran. Antara bak satu dengan lainnya dihubungkan pipa pralon, antara satu dengan yang lain letaknya lebih rendah. Susunan dan sifat air limbah yang berasal dari limbah industri rumah tangga tergantung pada macam dan jenisnya, industri. Air limbah dapat berupa limbah dari pabrik susu, rumah makan, pemotongan hewan, pabrik tahu, pabrik tempe, dsb. Kotoran air limbah yang masuk ke bak I, akan mengapung. Pada bagian bawah limbah melalui pipa akan terus mengalir ke bak II. Lemak akan tertinggal dan akan menempel pad dinding. Untuk mengambil lemak perlu diserok. Dalam Bak II limbah akan mengalami pengendapan, terus ke bak III begitu juga. Dari pipa pralon pada bak III air limbah akan keluar dan sudah tidak membahayakan lagi. Untuk membawa lumpur diperlukan kecepatan 0.1m/detik dan untuk membawa pasir kasar perlu kecepatan 0,2m/detik. Cara pembuatannya dapat dilihat Gambar di bawah ini.




http://www.iptek.net.id/ind/warintek/GAMBAR/5e6a.gif
Gambar 1. Denah bak pengendap ideal berbentuk persegi panjang

http://www.iptek.net.id/ind/warintek/GAMBAR/5e6b.gif
Gambar 2. Bak limbah industri

§  PENGGUNAAN
1. Untuk membuang limbah industri rumah tangga.
2. Untuk membuang kotoran-kotoran yang bersifat cair.


§  PEMELIHARAAN
1. Bak hendaknya sering dibersihkan agar kotorannya tidak mengganggu saluran
2. Perlu di kontrol saluran-salurannya untuk menghindari kemacetan.
3. Jangan membuang limbah berupa padat seperti : kain, kertas, daun-daun, plastik, kerikil, dsb.


§  KEUNTUNGAN
Membuatnya lebih sederhana, bahan-bahannya mudah didapat.

§  KERUGIAN
Apabila kurang dikontrol akan sering macet, sehingga air akan keluar ke atas dan mengganggu lingkungan sekitarnya.

Catatan lain-lain : Periksalah secara berkala apakah lemaknya yang menempel sudah banyak dan perlu dibersihkan atau apakah ada yang rusak.


BAB 3
PENUTUP
*      KESIMPULAN
Limbah rumah tangga adalah faktor penyumbang yang cukup besar terhadap kerusakan lingkungan. Oleh karena itu sehubungan dengan adanya efisiensi dari teknologi cepat guna. Maka diadakannya inisiatif untuk melakukan pengolahan terhadap limbah rumah tangga itu sendiri.

*        SARAN

1.      Manusia lebih menjaga, mencintai, dan melestarikan alamnya dari berbagai hal yang sekiranya dapat menyebabkan kerusakan.
2.      Manusia lebih menggali potensi akan efisiensi penggunaan teknologi tepat guna.
3.      Manusia saling bahu membahu menjaga lingkungan dan sekiranya dapat memanfaatkan hal-hal yang kiranya dapat digunakan sebagai teknologi tepat guna.



DAFTAR PUSTAKA

Sugiharto. Dasar-dasar pengelolaan air limbah. Jakarta : UI press, 1987.



Sabtu, 18 November 2017

Makalah Penanggulangan Pencemaran Air

PENANGGULANGAN TERHADAP
PENCEMARAN AIR





NAMA            : DANIL ATH THARIQ
NPM                : 22416707
KELAS           : 2IC02
                                     

JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2017








BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Seperti yang dimuat dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 alenia 4 “ memajukan kesejahteraan umum”. Dari pernyataan ini mengandung maksud bahwa rakyat Indonesia di harapkan hidup dalam kondisi sejahtera. Untuk mencapai hidup sejahtera di perlukan lingkungan hidup yang sehat. Lingkungan hidup yang sehat bisa terwujud salah satunya bila air sungai kita bersih dan sehat, sehingga kita dapat memanfaatkan air sungai tersebut untuk mensejahterakan kehidupan secara luas.
            Menteri Negara lingkungan hidup (Rachmat Witoelar) mengatakan ratusan sungai di Indonesia kini dalam kondisi rusak dan tercemar. Jika di ibaratkan orang sakit, kondisi sungai itu sudah sangat buruk “62 ICU,70 koma,” ujarnnya saat melakukan kunjungan kerja dan penelusuran sungai Cisadane di pabrik PT Indah Kiat, Serpong, Kamis pagi meurutnya daerah aliran sungai (DAS) yang rusak tersebut harus segera diperbaiki. Penangananya dapat di lakukan secara konfrehensif dengan kerja sama dengan semua instansi. Menteri Negara lingkungan hidup akan berkoordinasi  dengan departeme kehutanan, pertanian, pekerjaan umum dengan melakukan penelusuran DAS untuk mengatasi hal-hal yang menjadi musibah. Katanya dia menilai “keadaan alam Indonesia saat ini sudah sangat buruk (ICU). “lebih buruk dari yang buruk”, katanya. Rachmat memperkirakan butuh waktu 15-20 tahun untuk memperbaiki itu semua. Sejauh ini, pencemara terhadap sungai banyak dilakuka oleh masyarakat industri dan masyarakat umum.
Kesadaran penduduk akan pentingnya sungai merupakan salah satu hal yang penting, Karena dengan kesadaran tersebut masyarakat dapat menjaga dan melestarikan sungai tanpa paksaan dari pihak manapun sehingga  sungai-sungai di Indonesia menjadi terawat dan terjaga kelestariannya yang dapat dimanfaatkan manusia untuk mensejahterakan kehidupannya.





1.2 Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud pencemaran air sungai ?
2.      Apa saja sebab-sebab terjadinya pencemaran air sungai ?
3.      Apa saja dampak-dampak pencemaran air sungai ?
4.      Bagaimana upaya mengatasi pencemaran air sungai ?

1.3 Tujuan Dan Manfaat
            Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas perkuliahan Pendidikan Lingkungan Hidup. Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
1.      Mengetahui apa yang dimaksud pencemaran air sungai.
2.      Mengetahui apa saja penyebab terjadinya pencemaran air sungai.
3.      Mengetahui apa saja dampak dari pencemaran air sungai.
4.      Mengetahui bagaimana upaya untuk mengatasi pencemaran air sungai.



BAB II
PEMBAHASAN


2.1  Pengertian Pencemaran Sungai
Pencemaran sungai adalah tercemarnya air sungai yang disebabkan oleh limbah industri, limbah penduduk, limbah peternakan, bahan kimia dan unsur hara yang terdapat dalam air serta gangguan kimia dan fisika yang dapat mengganggu kesehatan manusia.
Menurut SK menteri Kependudukan Lingkungan Hidup no. 02/MENKLH/1988. “Pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya  makhluk hidup, zat, energi, dan / atau berubahnya tatanan (komposisi air) oleh kegiatan manusia dan proses alam sehingga kualitas air menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukanya.”
Pada hakikatnya antara aktifitas manusia dan timbulnya pencemaran terdapat hubungan melingkar berbentuk siklus. Agar dapat hidup dengan baik manusia beradaptasi dengan lingkunganya dan untuk memenuhi kebutuhan  hidupnya manusia mengembangkan teknologi, akibat sampingan dari pengembangan teknologi adalah bahan pencemaran yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan ini merupakan stimulus agar manusia menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
Pencemar sungai dapat diklasifikasikan sebagai organik, anorganik, radioaktif, dan asam/basa. Saat ini hampir 10 juta zat kimia telah dikenal manusia, dan hampir 100.000 zat kimia telah digunakan secara komersial. Kebanyakan sisa zat kimia tersebut dibuang ke badan air atau air tanah. Pestisida, deterjen, PCBs, dan PCPs (polychlorinated phenols), adalah salah satu contohnya. Pestisida dgunakan di pertanian, kehutanan dan rumah tangga. PCB, walaupun telah jarang digunakan di alat-alat baru, masih terdapat di alat-alat elektronik lama sebagai insulator, PCP dapat ditemukan sebagai pengawet kayu, dan deterjen digunakan secara luas sebagai zat pembersih di rumah tangga.


2.2  Sebab-Sebab Terjadinya Pencemaran Sungai
1.      Berkembangnya industri-industri di Indonesia
Dewasa ini industri-industri di Indonesia semakin berkembang, baik jumlah, teknologi, tingkat produksi maupun limbah yang di hasilkan. Industri-industri khususnya yang berada di dekat aliran sungai cenderung akan membuang limbahnya ke dalam sungai yang dapat mencemari ekosistem air, karena pembuangan limbah industri ke dalam sungai dapat menyebabkan berubahnya susunan kimia, bakteriologi, serta fisik air. Polutan yang di hasilkan oleh pabrik dapat berupa:
·         Logam Berat: timbale, tembaga, seng dll.
·         Panas: air yang tinggi temperaturnya sulit menyerap oksigen yang pada akhirnya akan mematikan biota air.


2.       Belum tertanganinya pengendalian limbah rumah tangga
Limbah rumah tangga yang belum terkendali merupakan salah satu faktor yang menyebabkan pencemaran lingkungan khususnya air sungai. Karena dari limbah rumah tangga dihasilkan beberapa zat organik dan anorganik yang dibuang dan dialirkan melalui selokan-selokan dan akhirnya bermuara ke sungai. Selain dalam bentuk zat organik dan anorganik, dari limbah rumah tangga bisa juga membawa bibit-bibit penyakit yang dapat menular pada hewan dan manusia sehingga menimbulkan epidemi yang luas di masayarakat.

3.      Pembuangan limbah pertanian tanpa melalui proses pengolahan.
Limbah pertanian biasanya dibuang ke aliran sungai tanpa melalui proses pengolahan, sehingga dapat mencemari air sungai karena limbah pertanian mengandung berbagai macam zat pencemar seperti pupuk dan pestisida.
Penggunaan pupuk di daerah pertanian akan mencemari air yang keluar dari pertanian karena air ini mengandung bahan makanan bagi ganggang dan tumbuhan air seperti enceng gondok sehingga ganggang dan tumbuhan air tersebut mengalami pertumbuhan dengan cepat yang dapat menutupi permukaan air dan berpengaruh buruk pada ikan-ikan dan komponen ekosistem biotik lainnya.
Penggunaan pestisida juga dapat menggagu ekosistem air karena pestisida bersifat toksit dan akan mematikan hewan-hewan air, burung dan bahkan manusia.

4.      Pencemaran air sungai karena proses alam
Proses alam juga berpengaruh pada pencemaran air sungai misalnya terjadinya gunung meletus, erosi dan iklim.
Gunung meletus dan erosi dapat membawa berbagai bahan pencemaran salah satunya berupa endapan/sediment seperti tanah dan lumpur yang dapat menyebabkan air menjadi keruh, masuknya sinar matahari berkurang, dan air kurang mampu mengasimilasi sampah.
Iklim juga berpengaruh pada tingkat pencemaran air sungai misalnya pada musim kemarau volume air pada sungai akan berkurang, sehingga kemampuan sungai untuk menetralisir bahan pencemaran juga berkurang.
Dari uraian penyebab pencemaran air sungai di Indonesia diatas, bahan pencemarannya dapat dikelompokkan menjadi:
1.      Sampah yang dalam proses penguraiannya memerlukan oksigen yaitu sampah yang mengandung senyawa organik, misalnya sampah industri makanan, sampah industri gula tebu, sampah dari tanaman air seperti enceng gondok yang mati, sampah rumah tangga (sisa-sisa makanan, kotoran manusia dan kotoran hewan ternak), dll. Untuk proses penguraian sampah-sampah tersebut memerlukan banyak oksigen, sehingga apabila sampah-sampah tersebut berada di dalam air, maka perairan tersebut akan kekurangan oksigen.
2.      Bahan pencemar penyebab terjadinya penyakit yaitu bahan pencemaran yang mengandung virus dan bakteri misal bakteri coli. Bahan pencemar ini berasal dari limbah rumah tangga, limbah rumah sakit atau dari kotoran hewan/manusia.
3.      Bahan pencemar senyawa organik/mineral misalnya logam-logam berat seperti merkuri (Hg), cadmium (Cd), timah hitam (Pb), tembaga (Cu), garam-garam anorganik.
4.      Bahan pencemar organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yaitu senyawa organik yang berasal dari pestisida, herbisida, polimer seperti plastik, deterjen, serat sintesis, limbah industri dan limbah minyak.
5.      Bahan pencemar berupa makanan tumbuh-tumbuhan seperti senyawa nitrat dan senyawa fosfat.
6.      Bahan pencemar berupa zat radioaktif yang biasanya berasal dari limbah PLTN dan dari percobaan- percobaan nuklir lainnya.
7.      Bahan pencemar berupa endapan/sedimen seperti tanah dan lumpur akibat erosi pada tepi sungai atau partikulat-partikulat padat/lahar yang disemburkan oleh gunung berapi yang meletus.
8.      Bahan pencemar berupa kondisi (misalnya panas), berasal dari limbah pembangkit  tenaga listrik atau limbah industri yang menggunakan air sebagai pendingin.

2.3  Landasan Pustaka
Al-Quran merupakan petunjuk bagi manusia untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Dalam Al-Quran terdapat kurang lebih 130 ayat yang membahas tentang air.


ALLAH berfirman dalam Al-Quran surat Al-furqan ayat 54 :

Artinya : Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air, lalu Dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.
            Ayat di atas menerangkan bahwa air merupakan komponen terbanyak dalam tubuh kita, bahkan ketika masih janin, kandungan air dalam tubuh hampir mendekati 100 persen, kemudian setelah lahir kandungan air dalam tubuh berkurang menjadi 80 persen, kemudian ketika dewasa menjadi 70 persen, dan ketika lanjut usia bisa menjadi 50 persen.



2.4  Dampak-Dampak Pencemaran Air Sungai
1.      Meracuni sumber air minum
Misalnya air yang tercemar oleh logam-logam berat yang masuk  ke dalam tubuh melalui minuman dapat tertimbun dalam organ-organ tubuh seperti ginjal, hati, limpa, saluran pencernaan lainnya sehingga mengganggu fungsi organ tubuh tersebut.
Selain itu pencemaran yang disebabkan oleh zat radioaktif dapat menyebabkan penyakit kanker serta merusak sel dan jaringan tubuh lainnya.  
       2. Mengakibatkan penularan penyakit
Yaitu air yang tercemar oleh virus dan bakteri. Misalnya bakteri coli yang dapat menyebabkan penyakit saluran pencernaan (disentri, kolera, diare, types) atau penyakit kulit.  
       3. Merusak ekosistem air (membunuh ikan-ikan dan organisme dalam air lainnya)
Yaitu disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya:
Disebabkan karena penguraian sampah organik yang dalam penguraiannya memerlukan banyak oksigen sehingga kandungan oksigen dalam air menjadi semakin sedikit yang mengakibatkan ikan-ikan dan organisme dalam air kekurangan oksigen dan akhirnya mengakibatkan kematian.
Bahan pencemaran organik yang tidak dapat diuraiakan oleh mikroorganisme sehingga akan menggunung dan mencemari air sungai yang dapat mengganggu kehidupan dan kesejahteraan makhluk hidup di dalamnya.
Bahan pencemaran berupa makanan tumbuh-tumbuhan yang dapat menyebabkan tumbuhnya alga (ganggang) dan tumbuhan air separti enceng gondok dengan pesat sehingga menutupi permukaan air yang mengakibatkan kadar oksigen dan sinar matahari berkurang karena terhalang dan tidak dapat masuk ke dalam air sehingga mengganggu kehidupan akuatik (organisme, ikan, dan tanaman dalam air).
Bahan pencemaran berupa kondisi (misalnya panas) yang menyebabkan suhu air meningkat sehingga tidak sesuai untuk kehidupan akuatik. Tanaman, ikan dan organisme yang mati ini akan terurai menjadi senyawa-senyawa organik yang dalam proses penguraiannya memerlukan banyak oksigen sehingga terjadi penurunan kadar oksigen dalam air.
Bahan pencemaran berupa endapan/sedimen yang menyebabkan air menjadi keruh, masuknya sinar matahari berkurang, air kurang mampu mengasimilasi sampah sehingga mengganggu kehidupan akuatik.
       4. Mengakibatkan terjadinya bencana alam
Seperti banjir yang diakibatkan karena tersumbatnya aliran sungai oleh sampah masyarakat sehingga merugikan kehidupan masyarakat itu sendiri dan makhluk hidup lain di sekitarnya.

2.5  Upaya Mengatasi Pencemaran Air Sungai
1. Melestarikan hutan di hulu sungai
Agar tidak menimbulkan erosi tanah disekitar hulu sungai sebaiknya pepohonan tidak digunduli atau ditebang atau merubahnya menjadi areal pemukiman penduduk. Dengan adanya erosi otomatis akan membawa tanah, pasir, dan sebagainya ke aliran sungai dari hulu ke hilir sehingga menyebabkan pwendangkalan sunmgai.
2.      Tidak buang air di sungai
Buang air kecil dan air besar sembarangan adalahperbuatan yang salah. Kesan pertama dari tinja atau urin yang dibuan sembarangan adalah bau dan menjijikan. Tinja juga merupakan medium yang paliang baik untuk perekembangan bibit penyakit dari yang ringan sampai yang berat, oleh karena itu janganlah buang air besar sembarangan khususnya di sungai.
3.      Tidak membuang sampah di sungai
Sampah yabng dibuang sembarangan di sungaiakan menyababkan aliran air di sungai terhambat. Selain itu juga sampah akan menyebabkan sungai cepaa dangkal dan akhirnya memicu terjadinya banjir di musim penghujan sampah juga membuat sungai tampak kotor menjijnikan dan terkontaminasi
4.      Tidak membuang limbah rumah tangga dan industri
Tempat yang paling mudah untuk membuang limbah industri atau limbah rumah tangga berupa cairan adalah dengan mambuangnya kesungai namun apakah limbah itu aman? Limbah yang dibuang secara asal-asalan tentu saja dapat menimbulkan pencemaran mulai dari bau yang tidak sedap, oencemaran air gangguan penyakit kulit serta masih banyak lagi.

BAB III
PENUTUP

3.1  Simpulan Dan Saran
1.       Pencemaran air sungai adalah masuk atau dimasukkannya sesuatu yang dapat merubah tatanan (komposisi) air ke dalam aliran sungai.
2.       pencemaran air sungai di Indonesia pada dasarnya disebabkan oleh perilaku manusia yang kurang bertanggung jawab.
3.       Pencemaran air sungai di Indonesia membawa banyak dampak buruk yang dapat membahayakan kehidupan makhluk hidup.
4.       Secara garis besar cara mencegah pencemaran air sungai di Indonesia adalah menyadarkan masyarakat Indonesia itu sendiri akan pentingnya air sungai bagi makhluk hidup serta dampak buruk yang ditimbulkan jika air sungai tercemar. Sehingga mereka mau menjaga dan merawat aliran sungai dengan penuh kesadaran.

Melihat banyak dan bahayanya dampak negatif yang ditimbulkan dari pencemaran air sungai maka masyarakat Indonesia diharapkan dapat menjaga dan melestarikan air sungai dengan penuh kesadaran agar air sungai tersebut tidak tercemar dan dapat berguna serta bermanfaat bagi seluruh makhluk hidup.